Random Articles About Technology and Gaming

Selasa, 08 Juli 2014

Microtransactions pada video game

02.07 Posted by Unknown No comments


Halo sobat blogger semua. Kali ini saya ingin bercerita tentang model bisnis kebanyakan publisher video game saat ini, Microtransactions. Tau tidak apa itu microtransactions? Pada dasarnya sistem microtransactions adalah sistem dimana pemain dapat membeli item, karakter dan sebagainya dalam video game dengan uang. Biasanya microtransactions ini terdapat pada video game yang memberikan akses untuk bermain secara gratis dan kebanyakan video game yang bersifat online multiplayer. Video game seperti ini telah banyak tersebar pada platform PC begitu juga dengan tablet dan smartphone lainnya. Model bisnis seperti ini sebenarnya sangat berbahaya terhadap kelangsungan industri video game.

Emang kenapa? kan mainnya gratis.

Iya sih mainnya gratis. tapi karena mainnya gratis, kita jadi mau beli item yang cuman sementara. Nah, akhirnya jadi ketagihan mau beli lagi. Untung publishernya jadi sangat besar. Banyak gamer yang rela menghabiskan uangnya hanya  untuk membeli item dalam sebuah video game. Nah karena untungnya besar banyak publisher lain mulai ikut sistem microtransactions ini. Yang paling kacaunya lagi, mulai banyak video game yang kalau kalian ingin mainkan kalian harus bayar, terus kita disuguhkan item yang hanya bisa didapatkan dengan cara dibeli dengan uang dan itupun itemnya hanya bersifat sementara. Contohnya, salah satu video game balapan yang baru saja keluar. Forza 5. salah satu game yang dirilis bersama peluncuran console terbaru Xbox One. ingin main Forza 5? kalian harus beli dulu kasetnya. Mau main menggunakan mobil yang bagus? kalian harus bayar lisensi mobil tersebut. Bayarnya pake apa? exp atau point semacamnya? TIDAK, lagi - lagi dengan uang. 

Publisher video game dibutakan dengan untung yang besar. Akhirnya mereka tidak peduli dengan gamer dan penggemar mereka. Developer mereka pun dikekang dengan deadline yang sangat cepat untuk merilis video gamenya. Akhirnya pada saat dirilis gamenya masih penuh dengan bug yang mengganggu permainan. Bug yang dikeluhkan pemain dalam game mereka tidak dihiraukan. Tetapi mereka tetap antusias merilis item baru yang hanya bisa didapatkan dengan cara memberikan uang. Itemnya juga sangat tidak karuan. Gamenya pun menjadi tidak balance dan tidak menyenangkan. Pemain yang membeli item mendapatkan keuntungan dan peluang lebih besar daripada pemain yang tidak membeli item dan akhirnya mereka pun juga ingin menghaburkan uang mereka.

Jadinya gimana dong?

Ya kembali lagi dari kita sendiri. Apakah kalian ingin menghamburkan uang yang tidak mudah didapatkan. untuk sebuah benda yang tidak nyata? Benda yang berada dalam sebuah dunia virtual yaitu video game yang bahkan sifatnya hanya sementara? 

Saran saya sih lebih baik main video game yang tidak memiliki microtransactions. Masih banyak kok video game yang tidak menggunakan microtransactions. ada juga kok yang benar - benar gratis. Tapi kalau memang mau main game yang ada microtransactionsnya tidak apa - apa. Tapi jangan pernah coba - coba beli salah satu itemnya. Karena kalian pasti bakal ketagihan.

Saya pernah tertarik dengan video game dengan microtransactions ini. Saya rela menghabiskan uang mulai dari 10 ribu sampai dengan 100 ribu untuk video game itu. Hal itu rutin saya lakukan setiap minggu. Setelah saya hitung - hitung ternyata total uang yang saya habiskan sekitar 7 jutaan (bisa punya laptop gaming). Apadaya nasi sudah menjadi bubur. Saya akhirnya menyesal dan berhenti memainkan game tersebut.

Demikianlah postingan saya hari ini semoga bermanfaat bagi kita semua. Apakah kalian punya pengalaman yang sama? share di comment ya! 

0 komentar:

Posting Komentar